carilah link website berita dengan judul berita Kisah Aipda Julianto Pane: Awalnya Belajar Ngaji Berujung Bikin Pesantren

    carilah link website berita dengan judul berita  Kisah Aipda Julianto Pane: Awalnya Belajar Ngaji Berujung Bikin Pesantren

    Aipda Julianto Pane mengabdikan diri menjadi polisi sekaligus dai. Kanit Binpolmas Polres Gayo Lues, Aceh, ini juga mendirikan pesantren untuk melayani pendidikan bagi masyarakat sekitarnya.
    Julianto mendirikan Pondok Pesantren Ruhul 'Azam mulai pekerjaan tahun 2008 dan diresmikan pada 2009. Menurut Julianto, pesantren ini awalnya didirikan saat dirinya dan rekan-rekan sesama anggota Polri memiliki keinginan untuk belajar mengaji dan belajar zikir.

    "Sehingga mereka kawan-kawan kita datang ke rumah. Karena rumah keadaannya waktu itu tidak memungkinkan atau terlalu kecil, seiring dengan bertambahnya jamaah, maka kami mengambil pondok pesantren untuk menjadi tempat kami berkumpul mendirikan pengajian. Sehingga kami dirikan pertama pengajian, kemudian didirikan rumah, " kata pria yang kerap dipanggil Ustaz Pane dalam video yang diterima detikcom, Senin (6/1/2025).

    Setelah 15 tahun berdiri, Pesantren Ruhul 'Azam banyak mengalami perkembangan. Hingga kini, pesantren ini telah terintegrasi dengan sekolah formal di bawah Kementerian Agama, yaitu madrasah ibtidaiah (MI), madrasah tsanawiah (MTs), dan madrasah aliyah (MA).

    "Dalam kurikulumnya kita juga masukan pelajaran kitab kuning, bahasa Arab, bahasa Inggris, kemudian juga di dalamnya menjadi program unggulan yaitu tahfiz Qur'an, dan juga untuk membina akhlak, kita juga masukan pelajaran tasawuf, " ucapnya.

    Julianto menyebut sudah banyak alumni dari Pesantren Ruhul 'Azam. Menurutnya, para alumni pesantren ini ditugaskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sekitar. Dia memastikan tidak memungut biaya sepeser pun ke masyarakat.

    "Jadi anak anak kita yang sudah tamat MA dia itu mengabdi di sekeliling masyarakat. Mereka kita antar ke tempat ke mereka mengabdi mengajar ngaji ke anak-anak, dan juga mereka itu akan kita jemput. Jadi pihak pesantren antar-jemput untuk memudahkan mereka dalam mengajar dan kita tidak mengutip dana apa-apa terhadap masyarakat, " ujar Julianto.

    Dia berharap pendidikan pesantren dapat mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki keterampilan. Selain itu, pelatihan wiraswasta untuk santri dan ceramah agama yang bersinergi dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi langkah konkret dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan harmonis.

    Ibrahim

    Ibrahim

    Artikel Sebelumnya

    Kapolri Naikkan Pangkat Bripka Andithya...

    Artikel Berikutnya

    Kiprah Aiptu Agus Riyanto Agar Anak-anak...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Anggota Polsek Tirtajaya melaksanakan Patroli Prekat di Perbatasan/Jalan Sepi pada malam hari
    Personel Polsek Tegalwaru Patroli Malam Colling System, Upaya Antisipasi Kejahatan
    Polsek Rancah Datangi TKP Pencurian Hewan Ternak Warga di Desa Kawunglarang
    Bhabinkamtibmas Polsek Rengasdengklok Giat Sambang, Guna Sosialisasi TPPO Kepada Warga Desa Binaan
    Anggota Polsek Tirtajaya Sambangi Scurity Pertamina SP RDL dimalam hari

    Ikuti Kami